Seberapa sering Anda membuka jendela di kamar tidur Anda? Sangat penting untuk memastikan kamar Anda memiliki sistem ventilasi yang baik (di mana pun Anda tinggal) karena tidur di kamar yang tertutup rapat memiliki beberapa dampak berbahaya.
Bahaya tidur di ruangan yang tidak berventilasi termasuk menghabiskan malam dengan kualitas udara yang buruk dengan penumpukan karbon dioksida yang berlebihan. Ventilasi yang buruk juga dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan lingkungan yang tidak sehat yang akan berdampak negatif bagi kesehatan Anda.
Jadi, apa yang ditimbulkan oleh bahaya ini, dan bagaimana pengaruhnya terhadap Anda? Artikel hari ini membahas risiko tidur di ruangan yang tidak berventilasi dan cara ventilasi ruangan Anda untuk aliran udara yang baik dengan benar. Mari kita mulai!
7 Efek Samping Tidur di Kamar Tanpa Ventilasi
Efek samping tidur di ruangan pengap mencakup berbagai risiko, terutama bagi kesehatan mental dan fisik Anda. Ventilasi yang buruk dapat memengaruhi pola tidur Anda, meningkatkan reaksi alergi, dan memengaruhi kekebalan Anda dalam jangka panjang. Ini juga dapat menyebabkan penyakit kronis.
Ada tujuh efek samping umum yang menyertai tidur di ruangan yang tidak berventilasi. Mari kita periksa.
1. Pusing dan Mual
Hal pertama yang akan Anda perhatikan saat tidur di kamar yang tidak berventilasi adalah betapa sakitnya perasaan Anda. Dalam beberapa hari, Anda akan mulai merasa pusing dan mungkin mual. Alasan utama di balik gejala tersebut adalah kurangnya udara segar di kamar Anda. Peningkatan penumpukan bakteri juga dapat berperan dalam gejala yang tidak menyenangkan ini.
Seiring waktu, Anda akan melihat diri Anda jatuh sakit lebih sering dari biasanya. Anda mungkin juga merasakan sakit kepala dan gangguan pada pola tidur Anda. Jika sistem ventilasi kamar Anda rusak (atau tidak ada), ini adalah beberapa gejala pertama yang akan Anda hadapi. Sayangnya, itu bukan satu-satunya efek yang akan Anda alami.
2. Tidur Terganggu dan Kualitas Tidur Menurun
Sirkulasi udara segar yang kurang juga akan mempengaruhi tidur Anda. Misalnya, tidur di ruangan yang tidak berventilasi akan menyebabkan gangguan tidur, sleep apnea, insomnia, masalah saraf, dan lainnya.
Selain itu, Anda mungkin bangun dengan perasaan lebih lelah daripada malam sebelumnya. Gangguan tidur adalah salah satu penyebab utama kelelahan, kelelahan, dan penurunan kekebalan, di antara penyakit lainnya.
Kelembaban yang meningkat dalam waktu lama di kamar Anda yang tidak berventilasi disebabkan oleh sirkulasi udara yang buruk. Salah satu cara untuk mendeteksi kelembapan tinggi di kamar Anda adalah dengan memeriksa dinding. Jika dinding terasa lembap dan ruangan sangat tidak nyaman, terutama pada malam musim panas, kemungkinan besar Anda tinggal di tingkat kelembapan yang tinggi.
Kelembaban yang tinggi juga mengakibatkan percepatan pertumbuhan jamur di dalam ruangan. Jika jamur terbentuk di dalam kamar tidur Anda, waspadai efek sampingnya. Beberapa efek tersebut antara lain:
- Sesak di dada Anda
- Hidung tersumbat
- Mengi berkepanjangan
- Batuk kering
- Iritasi tenggorokan
Pertumbuhan jamur melepaskan spora mol. Menghirup ini akan memicu alergi Anda dan membuat mata Anda berair, merah, dan gatal. Spora juga akan mempengaruhi tenggorokan Anda, membuatnya sakit dan nyeri jika Anda tidak mengeluarkan alamat dengan benar.
Ketika kelembaban tinggi di kamar Anda, spora juga dapat menyebabkan penyakit kronis seperti berikut ini:
- Gangguan sistem saraf
- Asma
- Eksim
- Penyakit paru paru
- Sesak napas
- Sakit tenggorokan
Ini juga akibat dari Sick Building Syndromes. Mereka berasal dari gejala seperti jamur, kualitas udara yang buruk, dan penumpukan bakteri. Anda memiliki peluang lebih tinggi untuk menghadapi gejala-gejala ini dengan tinggal atau bekerja di ruangan yang penuh virus atau bakteri dan tidak berventilasi terlalu lama. Jika ruangan Anda tidak memungkinkan aliran udara yang sehat di dalam saat Anda tidur, hal itu dapat memengaruhi kesehatan Anda dalam jangka panjang.
3. Penurunan Kesehatan Mental dan Fokus Keseluruhan
Jika Anda tinggal dan tidur di ruangan yang tidak berventilasi, kemungkinan besar kesehatan mental Anda memburuk. Kamar yang berventilasi buruk akan mengganggu jadwal tidur Anda dan memengaruhi kesehatan mental Anda, yang akan memengaruhi kesehatan mental Anda secara drastis. Misalnya, Anda mungkin merasa lebih lelah karena kurang tidur dan ventilasi udara yang baik.
Selain itu, kurangnya udara segar mungkin membuat Anda merasa sesak dan cemas. Jika Anda tidak tidur nyenyak, itu akan memengaruhi kekebalan Anda dan memperlambat proses penyembuhan Anda jika Anda jatuh sakit.
4. Kurangnya Udara Segar
Jika ruangan Anda tidak memiliki jendela atau sistem ventilasi yang baik, hal itu akan mendorong pertumbuhan bakteri dan virus yang cepat. Karena tidak ada pengatur udara segar di kamar Anda, dan rendah oksigen, udara akan terasa pengap dan bau. Ruangan yang pengap memiliki kemungkinan besar akan kelembapan di dinding, yang merusak integritas struktural ruangan.
5. Bau tidak sedap
Apakah kamar Anda yang tidak berventilasi selalu berbau menyengat atau pengap? Mungkin karena kurangnya udara segar. Ruangan yang berventilasi baik akan menyaring bakteri dan virus serta membersihkan suasana dalam ruangan, membuat ruangan Anda terasa segar.
Namun, Anda mungkin merasakan bau keringat, kelembapan, dan berbagai gas yang konstan di ruangan pengap tanpa aliran udara. Saat kita tidur, tubuh kita mengeluarkan berbagai gas, yang tidak keluar dari ruangan karena kurangnya jendela atau ventilasi yang baik.
Gas-gas ini tidak memiliki efek mematikan langsung pada kesehatan Anda, tetapi dapat mengganggu tidur Anda karena baunya yang menyengat. Jika Anda tidak mendapatkan tidur yang cukup, kemungkinan besar Anda akan merasa sakit dan lelah di siang hari.
6. Kelebihan Karbon Dioksida
Jika Anda merasa pusing atau lelah bahkan setelah tidur selama enam sampai delapan jam di ruangan yang tidak berventilasi, mungkin terdapat kelebihan Karbon Dioksida (CO2) di kamar Anda. Ini bisa membuat Anda merasa kesal dan lelah seolah-olah Anda telah keluar berpesta sepanjang malam. Kelebihan karbon dioksida di udara dapat membuat Anda sulit untuk fokus atau berkonsentrasi pada tugas apa pun. Itu juga dapat menyebabkan sakit kepala parah, dan bahkan meningkatkan detak jantung Anda.
Untuk menyelidiki tingkat karbon dioksida dengan cepat, periksa hal berikut:
- Dinding Anda lembap.
- Ruangan selalu terasa lebih panas dari biasanya.
- Selalu ada bau busuk di udara.
- Udara terasa pengap dan lembab.
- Anda sering merasa lelah, bahkan setelah bangun tidur.
Jika faktor-faktor ini umum terjadi di ruangan Anda yang tidak berventilasi, kemungkinan besar Anda berurusan dengan kelebihan karbon dioksida.
Baca juga artikel terkait: CARA MEMBERSIHKAN VENTILASI UDARA DI RUMAH ANDA
VENTILASI YANG BENAR
Jadi, apakah ada cara untuk menghentikan masalah ini? Sangat! Ada berbagai cara mudah untuk mengventilasi ruangan Anda, seperti membuka jendela atau bertanya kepada ahlinya tentang sistem ventilasi yang baik, terutama jika Anda saat ini tinggal dan tidur di ruangan yang tidak berventilasi. Ikuti aturan sederhana ini untuk memastikan ruangan Anda memiliki aliran udara yang baik dan sehat.
1. Pasang Kipas Langit-Langit
Jika Anda memiliki ruangan dengan kabel listrik yang baik, coba pasang kipas langit-langit untuk membantu sirkulasi udara.
Saat ini dengan praktik bekerja dari rumah menjadi lebih umum di kalangan kelas pekerja, ruangan yang baik dan berventilasi baik adalah suatu keharusan. Ini karena laptop dan komputer cenderung menjadi panas setelah digunakan dalam waktu lama.
Mintalah bantuan ahli listrik profesional untuk memahami jenis kipas yang Anda butuhkan, voltasenya, dan kebutuhan ruangan Anda yang tidak berventilasi.
2. Pasang exhaust fan
Jika ruangan Anda tidak berventilasi baik, Anda bisa mencoba memasang exhaust fan di kamar Anda. Exhaust fan memiliki fungsi untuk meningkatkan kualitas udara pada suatu ruangan. Udara kotor dan semua yang ada di dalam ruangan akan disedot oleh exhaust fan, dan udara segar baru akan masuk darinya. Karenanya, exhaust fan akan banyak membantu Anda saat Anda tidak memiliki ruangan yang berventilasi baik. Exhaust fan mungkin mencegah semua hal buruk atau bahaya yang mungkin terjadi saat Anda tidur di ruangan yang tidak berventilasi
3. Biarkan Udara Keluar Melalui Pintu
Meskipun kamar Anda mungkin tidak memiliki jendela, pasti ada pintunya. Cobalah untuk membiarkan pintu terbuka setidaknya selama satu jam atau lebih untuk mengeluarkan CO2. Hal ini akan membantu sirkulasi udara dan membuat ruangan Anda terasa lebih segar. Selain itu, juga akan membuat kamar Anda nyaman untuk tidur malam yang nyenyak.
Perlu diingat bahwa membuka pintu tidak akan memberikan aliran udara segar sebanyak membuka jendela. Namun, itu masih bisa membuat perbedaan nyata untuk ruangan yang pengap!
4. Buka Jendela (Jika Anda Memilikinya)
Tergantung di mana Anda tinggal, Anda mungkin menutup jendela karena hujan lebat, sinar matahari yang kering, atau debu. Meskipun hal ini dapat membuat Anda aman dari kerepotan di luar ruangan, menutup jendela secara terus-menerus dapat merusak kesehatan Anda.
Yang terbaik adalah membiarkan jendela terbuka selama beberapa jam setiap hari untuk memastikan ruangan berventilasi baik dan bersih. Ini juga membantu menjernihkan pikiran dan menyegarkan dari suara dan pemandangan alam bebas. Mengingat semua manfaat ini, sulit membuat argumen untuk menutup jendela Anda!
Kesimpulan
Kesimpulannya, ada berbagai aspek berbahaya untuk tinggal dan tidur di ruangan yang pengap dan tidak berventilasi. Ini memengaruhi kesehatan fisik dan mental Anda dan merusak estetika struktural ruangan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengingat petunjuk ini dan mencoba ventilasi kamar Anda untuk kesehatan secara keseluruhan. Dengan exhaust fan, Anda juga dapat meningkatkan kualitas udara. Jika Anda membutuhkan exhaust fan, hubungi kami di 0812-3233-9308 untuk mendapatkan penawaran menarik.
7 thoughts on “APA BAHAYA TIDUR DI RUANGAN YANG TIDAK BERVENTILASI?”