Tergantung pada bangunan Anda dan pasokan udara alaminya, berbagai jenis ventilasi akan dibutuhkan untuk menyediakan lingkungan pernapasan yang sehat bagi penghuninya. Dalam beberapa kasus, khususnya yang berkaitan dengan bangunan komersial dan publik, sistem ventilasi operasional sebenarnya diwajibkan oleh undang-undang.
Oleh karena itu, ada baiknya untuk mengetahui beberapa jenis sistem ventilasi yang berbeda sebelum melakukan investasi.
1. Ventilasi Alami
Menarik pasokan udara bersih yang berkelanjutan dari sumber alami adalah sumber ventilasi yang ideal. Namun, karena rumah modern disegel untuk menjadi hemat energi, ada baiknya untuk memasukkan solusi ventilasi alami sehingga pasokan oksigen yang berkelanjutan dapat dipanen.
Anda dapat mencapai ini melalui kontrol jendela, yang dirancang untuk memanfaatkan tekanan udara luar ruangan yang dihasilkan oleh gedung dan sekitarnya. Kontrol listrik sangat berguna di gedung-gedung publik karena dapat menampilkan teknologi cerdas yang mampu mengenali pola cuaca dan alarm kebakaran, membuka atau menutup seperlunya.
2. Kipas Mekanis
Dalam beberapa kasus, solusi ventilasi alami tidak memungkinkan karena desain dan lokasi bangunan. Oleh karena itu, sistem mekanis diperlukan untuk menyuntikkan udara bersih dan mengeluarkan oksigen basi.
Kipas mekanis biasanya dipasang langsung ke jendela atau saluran udara. Udara internal diekstraksi melalui kipas dengan cara yang terkontrol, dapat disesuaikan dengan iklim yang diperlukan jika diinginkan. Misalnya, infiltrasi partikel perlu dikurangi dalam kondisi lembab, sementara eksfiltrasi perlu dicegah selama periode yang lebih dingin untuk meminimalkan kondensasi.
3. Exhaust Ventilation
Sistem ventilasi pembuangan beroperasi dengan menekan bangunan, mengurangi tekanan udara di dalam sehingga di bawah tekanan udara luar. Udara pengap disedot keluar melalui mekanisme pembuangan dan melalui sistem saluran luar. Kemudian diganti dengan udara segar dari sumber yang berbeda, biasanya ventilasi udara lain.
Mereka paling sering ditemukan di kamar mandi, dapur atau ruang utilitas untuk memastikan penumpukan uap dan kelembaban tidak menjadi terlalu umum. Ini paling efektif untuk menempatkan mereka di ruang lokal dekat tempat uap menumpuk, meskipun ruangan yang lebih besar mungkin memerlukan sistem tambahan.
4. Ventilasi Persediaan
Sebaliknya, ventilasi suplai bekerja dengan menekan bangunan, memaksa partikel oksigen eksternal ke dalam melalui kipas. Udara kemudian akan keluar melalui retakan di gedung, pintu dan jendela, atau saluran dan ventilasi yang dibuat khusus.
Umumnya ditemukan di ruang keluarga dan kamar tidur, desainnya memungkinkan kualitas udara yang lebih baik ke dalam rumah, menyaring debu dan polutan lainnya. Namun, jika tidak dipasang dengan benar, mereka juga dapat menyebabkan kelembaban yang berlebihan pada suhu yang lebih dingin.
5. Ventilasi Seimbang
Untuk mengatasi potensi kontra dari ventilasi pembuangan dan suplai, desain yang lebih seimbang dapat diterapkan yang tidak memberi tekanan atau mengurangi tekanan pada bangunan. Sebaliknya, mereka berusaha untuk menyuntikkan dan menggali tingkat udara yang sama dengan menempatkan setidaknya dua kipas dan dua sistem saluran di posisi paling efektif di sekitar ruangan.
6. Ventilasi Asap
Berkaitan dengan bangunan umum pada khususnya, perlu oleh undang-undang untuk memberikan ventilasi asap pada saat terjadi kebakaran. Melakukannya membantu menghilangkan asap tebal yang mengembun – pembunuh terbesar saat kebakaran terjadi – dan memberikan rute pelarian yang lebih jelas bagi penghuni yang terperangkap.
Baca juga artikel terkait: BAHAYA RUMAH TANPA VENTILASI
Itulah beberapa jenis ventilasi yang ada. Untuk anda yang membutuhkan kipas angin dan exhaust fan untuk kebutuhan bisnis, industry, dan rumah anda, silahkan hubungi kami di 081 7938 7577, 081 2179 22281 atau telepon langsung ke 031 5358158, 031 5358159, 031 5346212 (Hunting) untuk mendapatkan penawaran menarik.
4 thoughts on “APA SAJA JENIS VENTILASI YANG BERBEDA?”